Jumat, 21 Oktober 2011

Budidaya Belut Panen

Setelah kurang lebih empat bulan saya nyebar bibit belut, akhirnya kemaren sore tiba juga waktunya saya memanennya (masih dalam taraf uji coba)… alhamdulillah hasilnya cukup lumayan. Karena waktu itu hanya untuk uji coba jadi saya menebar benih Cuma 2 kilogram, seharga Rp. 20.000 per kilonya. Hasil panennya tidak saya jual, saya makan sendiri aja buat lauk hehehe, males mau jual….hasilnya sih emang lumayan, lumayan dikit maksudnya…. hehehe…
Dulu saya punya ide untuk melakukan uji coba budidaya belut dari kenalan saya, dia mendapatkan info dari temannya. Teman kenalan saya itu memang sudah sukses di bidang budidaya belut. Teman kenalan saya juga sudah berhasil menembus pasar expor. (hebat banget ya….). Ya udah trus saya coba-coba deh bikin peternakan belut. Secara teori sih gampang buanget, modal nya juga cukup kecil. (Tapi prakteknya ….. hem….). Yang dibutuhkan untuk budidaya belut adalah Terpal dengan ukuran empat kali enam meter, bambu, jerami, pupuk kompos dan kandang, Obat EM, lumpur, dan Air (itu semua untuk medianya).
Kemaren saya beli terpal seharga Rp 85.000, jeraminya minta sama tetangga, lumpurnya bikin sendiri, obat EM nya seharga Rp. 15.000, komposnya beli di kelompok tadi seharga Rp. 10.000 satu karung. Jadi jika dijumlah 85.000 + 15.000 + 10.000 = 110.000. Cuma sedikit kan modalnya???
Untuk membuat media tinggal campur aja rumuan di atas, seperti jerami, pupuk kompos, pupuk kandang, EM dan air. Setelah dicampurkan tunggu sampai satu bulan untuk proses fermentasinya, karena kalau belum sampe satu bulan bibitnya udah dimasukkan nanti bisa mati semua..
Lokasinya saya letakkan di dalam rumah saya, karena saya punya kamar yang ukurannya pas dengan ukuran terpalnya (4 x 6 m) dan kebetulan tidak saya pakai. Jadi langsung pasang aja itu terpalnya…
Dulu waktu awal nyebar bibit makannya tak kasih cacing tanah…. tapi lama-kelamaan males juga nyangkulin tanah Cuma buat nyari cacing…. capek banget…. sampe pinggangku pegel. Jadi saya beliin aja bekecot mentah, empat kilo seharga Rp. 5.000. Saya ngasih makannya kadang dua kali sehari, kadang juga satu kali sehari, kadang juga gak tak kasih makan heheh (kejam sekali) itu kalau bener-bener sibuk….
Biar jelas tentang budidaya belut nih saya kasih Analisanya
BIAYA / PENGELUARAN :
Biaya Investasi
1. Terpal 4 x 6 m 1 lembar = Rp. 100.000
2. Bambu ori 4 batang x Rp. 10.000 = Rp. 40.000
3. Media, jerami, kompos , debok, pupuk
kandang, EM4, katul = Rp. 40.000
4. Ongkos tenaga kasar = Rp. 20.000
Jumlah = Rp. 200.000
Biaya Operasional
1. Beli benih 10 kg x Rp. 25.000 = Rp. 250.000
2. Pakan (cacing, bekicot, katak, dll) = Rp. 50.000
Jumlah = Rp. 300.000
Total Biaya = Rp. 500.000
PENERIMAAN / PENDAPATAN
1. Panen 10 kg x 10 kg = 100 kg
Resiko 10 % x 100 kg = 90 kg
2. 90 kg x Rp. 10.000 = Rp.900.000
LABA / KEUNTUNGAN
1. Rp. 900.000 - Rp. 500.000 = Rp. 400.000
Keterangan
Harga benih per kg Rp. 25.000
Harga jual panen per kg Rp. 10.000 s/d 15.000
Standar daya tampung benih 1 m2 = 1 kg s/d 2 kg
1 kg benih à belud panen à 8 kg s/d 12 kg
1 lembar terpal ukuran 4 x 6 m jadi kedalaman ukuran 2 x 4 m
Resiko kematian benih ± 10 %
Keuntungan Rp. 400.000 di atas dihitung untuk satu kolam saja dan waktunya panennya kurang lebih 5 bulan. Jadi kalau pengen untungnya banyak ya bikin kolamnya juga harus banyak.
Siapa yang mau coba??? Silahkan saja, tapi kalau saya sepertinya tidak cocok dengan usaha ini, jadi budidaya belut yang saya lakukan ini juga Cuma sampe tahap uji coba saja, tidak saya lanjutkan…. modalnya sepertinya juga belum balik.
Kalau pengen anda yang ingin lebih jelas lagi mengenai budidaya belut bisa mengunjungi www.tehnikbudidayabelut.blogspot.com di situs ini penjelasan budidaya belut yang cukup lengkap.
Tulisan di atas hanyalah cerita saya mengenai ujicoba belut yang tidak saya teruskan.  dan mengenai perhitungan  di atas saya peroleh dari teman saya, saya sama sekali belum melakukan perhitungan khusus. dan saya tidak bertanggung jawab apabila anda melakukan ujicoba beternak belut kemudian mengalami kegagalan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar